Jumat, 14 September 2012

Material Protein Mirip dengan Jaringan Otak Manusia

Baru-baru ini para ilmuan telah menemukan suatu material gabungan yang terdiri atas sebuah protein anak tangga dan nanopartikel metalik yang menampilkan kekayaan magnetis yang mirip banget dengan jaringan otak manusia. Penemuan ini diterbitkan di dalam online Physical Review B Juni edisi 20, yaitu pemahaman lebih mendalam mengenai perilaku magnetis dari jaringan otak dan bahan-bahan kompleks alami lainnya.

Katanya ni kemagnetan dari beberapa unsur alam, seperti batu karang, tanah, material biologi sangat sulit dipelajari karena unsur-unsur tersebut cenderung terdiri dari suatu campuran beberapa komponen yang magnetis. Oleh karena itu informasi fungsional dan struktural dari bahan yang kaya akan material magnetis seringkali tidak dapat ditemukan.
Seorang ahli geofisika dari Institut Geophysics di Zurich Switzerland, Ann Hirt berkata pada PhysOrg.com bahwa; “Sangat sulit memisahkan komponen-komponen yang berbeda untuk mempelajari mereka secara individu. Sering kali digunakan beberapa metode analisis namun kesimpulan yang didapatkan terbatas. Oleh karena itu diperlukan penemuan dan penyelidikan bahan-bahan model yang dapat membantu masalah ini.”
Sebagai langkah awal, Hirt dan timnya mengidentifikasi komponen-komponen yang berbeda dalam otak yang menghasilkan sinyal-sinyal magnet. Mereka menggunakan berbagai metode magnetik, yang biasanya digunakan untuk mengidentifikasi mineral-mineral magnetik dalam batu-batuan. Trus mereka menemukan bahwa ternyata pada jaringan otak ada komponen-komponen yang memberikan kontribusi sinyal magnet yang sangat kuat, diikuti peredaran besi dalam darah ke otak. Selanjutnya Feritin yaitu suatu protein pembawa besi ditemukan dalam bentuk nanopartikel. Baru-baru ini juga ditemukan komponen ke empat, namun identitasnya belum diketahui pasti yaitu semacam gabungan besi-oksigen, magnetite atau sebuah gabungan yang sangat mirip, maghemite atau juga mungkin gabungan dari keduanya. Magnetite dan maghemite memiliki properti magnet yang sama sehingga sulit untuk membedakan keduanya. (Benar-benar kompleks bukan??).
“Meskipun sinyal dari jaringan sendiri sudah sangat kuat, kita dapat dengan mudah mengurangi mangnetisasi totalnya, “ kata Franzizka Brem yang juga salah satu ilmuan geofisika dari institut ilmuan geofisika lainnya. “Sisa dari sinyal yang ada menjadi kombinasi sinyal dari feritin dan magnetite.”
Untuk mengkonfirmasi hal ini, tim mengukur properti magnetik dari sebuah sistem model yang mereka ketahui benar-benar isinya dan yang mereka bisa pelajari dengan pasti, yaitu suatu campuran feritin horse-spleen dan protein yang mengikat nanopartikel magnetite. Hasilnya menunjukkan suatu pengukuaran yang mirip dengan jarinngan otak sesungguhnya.
“Berdasarkan pengukuran ini, kami menyimpulkan bahwa feritin dan magnetite/maghemite menunjukkan reaksi yang sama pada jaringan otak persis sama dengan material model yang kami gunakan,” tambah Brem.
Laura Mgrdichian, Copyright 2006 PhysOrg.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar