Kamis, 13 September 2012

Buku Fisika dan Marthen Kanginan

 Jika Anda pernah mengecap bangku sekolah menengah, belum pernah mendengar nama Marthen Kanginan sama mustahilnya dengan mengaku cinta musik tapi tidak pernah mendengar nama Frank Sinatra. 

Marthen Kanginan adalah pembuat buku pelajaran Fisika terbitan Erlangga untuk SMP dan SMA yang buah pikirannya telah meracuni hampir separuh dari penduduk Indonesia di masa muda. Marthen Kanginan adalah sosok yang membuat abege-abege ingusan menempelkan rumus-rumus di dinding toilet dan tembok kamar, berharap ketika bangun pagi, rumus-rumus tersebut sudah menempel di otak seperti lintah. Marthen Kanginan adalah alasan mengapa sebagian besar anak dihukum orangtuanya di musim liburan kenaikan kelas, karena rapor yang merah membara.

Marthen Kanginan, Saudara-saudara, adalah Dewa Fisika--sengaja diturunkan Zeus ke bumi sebagai hukuman bagi anak manusia yang sulit sekali membedakan Gaya Katrol dan Gaya Benda.



Dia tidak ganteng, ramah, maupun murah senyum. Rambutnya tidak trendy.Jasnya pun membosankan. Fotonya di halaman belakang buku paket Fisika selalu menampilkan pose yang sama: menatap kaku tanpa rona bahagia. Marthen Kanginan memandang lurus tanpa ekspresi ke arah pembacanya, seolah berkata: eat this shit or you'll die, Punk.

Setiap kali dapat soal seperti "benda A dikerek dengan tiga macam katrol, yakni katrol X, Y, dan Z, dengan besaran energi sekian bla bla bla maka tentukan berapa Newton gaya yang tercipta", yang ada di pikiran banyak siswa hanyalah: SIAPA ORANGNYA YANG ISENG BANGET NGEREK BENDA PAKAI TIGA MACAM KATROL?

Kemungkinannya hanya tiga; orang itu lagi nggak punya pacar, lagi mati gaya, atau dia adalah Marthen Kanginan sendiri.


Ternyata eh ternyata, Marthen Kanginan itu dulunya pegawai perusahaan setrum. Dia sangat berminat pada Fisika, dan telaten menulis buku paket yang entah bagaimana seperti menjadi kitab suci untuk semua sekolah di Indonesia. Setiap buku paket yang ditulisnya bisa laku sampai 200.000 eksemplar. Sekadar gambaran, standar best-sellerIkatan Penerbit Indonesia (IKAPI) untuk buku non-fiksi adalah 3.000 eksemplar. Jika per buku Marthen dapat royalti 10% dari harga penjualan per eksemplar, pasti sepanjang hidupnya dia bagaikan "ditabokin duit".


Inilah pria yang konon bisa membangun lima rumah hanya dari menulis barisan rumus dan latihan soal yang melibatkan benda bergerak, pegas, dan katrol. Inilah pria yang bisa mendefinisikan kesuksesan dalam satuan Newton dan Tesla. Inilah pria yang memberimu pesan moral: jika kau ingin kaya, tulislah buku Fisika, jangan puisi tak tentu rupa (Apalagi lagu K-pop yang dinyayikan orang Indonesia!!)

1 komentar:

  1. Hati-hati dengan TULISAN ANDA YANG SUDAH DIPUBLIKASUKAN INI!!! Secara kasat sudah menghina!

    BalasHapus